1. Yang mana dari berikut laporan harus diketahui
untuk mencari entalpi;
CO 2 (g)
+ H 2 (g) → CO (g) + H 2 O (g)
I. entalpi molar pembentukan H 2 O
(g)
II. Molar entalpi pembentukan CO (g) dan
CO 2 (g)
III). Molar Entalpi pembakaran C (s + O 2 (g)
→ CO 2 (g)
Solusi:
Entalpi reaksi yang
diberikan ditemukan oleh;
ΔH = [ΔH CO + H2O ΔH]
- [ΔH CO2 + ΔH H2]
Sejak entalpi H 2 adalah
nol, kita harus tahu entalpi molar pembentukan CO 2 (g),
CO (g) dan H 2 O (g).
2. Selama reaksi pembentukan Al 2 O 3 dari
5,4 g Al dan jumlah cukup O 2, suhu 2 kg air meningkat
20 0 C. Cari entalpi pembentukan Al 2 O 3? (Al
= 27, c air = 1 kal / g. 0 C)
Solusi:
Jumlah panas yang
dibutuhkan untuk peningkatan suhu 2 kg air 20 0 C adalah;
Q = mcΔt
Q = 2000g.1 kal /
g. 0 C. 20 0 C
Q = 40000 kal = 40 kkal
2Al + 3/2O 2 →
Al 2 O 3
Energi yang dilepaskan
dari pembakaran Jika 2mol Al (54 g) memberikan entalpi pembentukan Al 2 O 3.
Jika 5,4 g Al memberikan
40 kkal panas
54 Al g memberikan? kkal
panas
= 400 kcal?
Karena reaksi eksotermik,
pembentukan entalpi Al 2 O 3 adalah-400kcal.
3. Entalpi dari dua reaksi yang diberikan di bawah
ini.
I. A + B → C + 2D ΔH 1 =
+ X kkal / mol
II. C + E → A + F ΔH 2 =-
Y kkal / mol
Cari entalpi A +
2B → C + E + 4D + F reaksi dalam hal X dan Y.
Solusi:
Untuk mendapatkan reaksi
A + 2B → C + E + 4D + F, kita harus mengalikan reaksi pertama dengan 2 maka
jumlah itu dengan reaksi kedua.
2A + 2B → 2C + 4D
ΔH 1 = +2 X kkal / mol
+ C + E → A + F ΔH 2 =-
Y kkal / mol
A + 2B → C + E + 4D + F
ΔH 3 = 2X-Y
4. C (s bereaksi dengan O 2 (g)
dan setelah reaksi, 8,96 L gas CO 2 terbentuk dan 37,6
kkal panas dilepaskan. Menurut informasi ini, yang salah satu pernyataan
berikut benar? (C = 12, O = 16)
I. Reaksi adalah eksotermik
II kkal. Panas 94 diperlukan untuk terurai CO 2 (g)
ke dalam elemen
III kkal. Panas 23,5 diperlukan untuk membentuk 11g
CO 2 (g)
IV produk. Jumlah entalpi dari lebih kecil dari
jumlah entalpi reaktan
Solusi:
I. Karena panas yang dilepaskan, reaksi
adalah eksotermik. Aku adalah benar.
II). Jumlah mol CO 2 (g;
n CO2 =
8,96 / 22,4 = 0,4 mol
Selama pembentukan 0,4
mol CO 2, -37,6 kkal panas yang dilepaskan
Selama pembentukan
1mol 2, CO? kkal panas yang dilepaskan
-------------------------------
panas =- 94kcal?
dilepaskan
-94kcal panas Karena
adalah rilis selama pembentukan CO 2 (g), dalam
dekomposisi CO 2 (g) ke dalam elemen 94 kkal panas yang
diperlukan. II adalah benar.
III. Molar massa CO 2 = 12
+2 44g. (16) =
Mol CO 2 (g);
n CO2 =
11/44 = 0,25 mol
Untuk 1mol 2-94kcal panas
CO dilepaskan
Untuk 0,25 mol CO 2? kkal
panas yang dilepaskan
=- 23,5? Kkal
Seperti yang Anda lihat,
23,5 kkal panas yang dilepaskan tidak diperlukan. III adalah palsu.
IV. Reaksi adalah eksotermik. Jadi, pernyataan
ini benar.
5. Yang salah satu pasangan reaksi-nama yang
diberikan adalah palsu?
I. MgSO 4 (s) → Mg +2 (aq)
+ SO 4 -2 (aq): Dekomposisi
II CO (g) + 1/2O 2 (g) →
CO 2 (g): Pembakaran
III Al (s) + 3/2N 2 (g) +
9/2O 2 (g) → Al (NO 3) 3 (s) Formasi
Solusi:
I. Ini adalah pembubaran 1mol MgSO 4 (s),
I adalah palsu.
II. Ini adalah pembakaran 1mol CO II adalah
benar.
III. Ini adalah pembentukan 1mol Al (NO 3)
3 (s). III adalah benar.
21. 0,1 mol HI dimasukkan dalam
tabung 1 lt dan terurai sesuai reaksi
: 2HI H2 +
I2. Jika I2 yang terbentuk adalah
0,02 mol, berapa harga K?
Jawab :
2
HI H2 + I2
Mula-mula : 0,1
Terurai : 2
x 0,02 = 0,04
Setimbang : 0,1-0,04=0,06 0,02 0,02
[HI] = mol /
lt = 0,06 / 1 lt = 0,06
[H2] = mol / lt = 0,02 /
1 lt = 0,02
[I2] = mol /
lt = 0,02 / 1 lt = 0,02
K = [H2] [I2] = 0,02
x 0,02 = 1,1 x 10 -1
[HI]2 (0,06)2
6. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi :
A + 2B AB2 adalah
0,25.
Berapa jumlah mol A yang
harus dicampurkan pada 4 mol B dalam volume 5 lt agar menghasilkan 1 mol AB2?
Jawab :
Misal mol A mula-mula =
x mol
A + 2B AB2
Mula-mula : x 4
Terurai : 1 2
Setimbang : x-1 2
= 2 1
[AB2] = mol / lt =
1 / 5 lt = 1/5
[A] =
mol / lt = x-1 / 5 lt = (x-1)/5
[2B] =
mol / lt = 2 / 5 lt = 2/5
K = [AB2] ¼
= 1
/5 x = 26
[A] [B]2 (x-1)/5 (2/5)2
7. Diketahui kalor pembakaran siklopropana
(CH2)3(g) = --a kJ/mol
Kalor pembentukan CO2(g) = --b kJ/mol
Kalor pembentukan H2O(g) = --c kJ/mol
maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah ?
Kalor pembentukan CO2(g) = --b kJ/mol
Kalor pembentukan H2O(g) = --c kJ/mol
maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah ?
Jawab
:
Reaksi
pembakaran siklopropana:
(CH2)3 + 9/2O2 ----> 3CO2 + 3H2O
delta H reaksi = 3 deltaHf CO2 + 3delta Hf H2O - delta Hf (CH2)3
-a = 3(-b) + 3(-c) - delta Hf (CH2)3
delta Hf (CH2)3 = (a - 3b - 3c) kJ/mol
Jadi kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah (a - 3b - 3c).
(CH2)3 + 9/2O2 ----> 3CO2 + 3H2O
delta H reaksi = 3 deltaHf CO2 + 3delta Hf H2O - delta Hf (CH2)3
-a = 3(-b) + 3(-c) - delta Hf (CH2)3
delta Hf (CH2)3 = (a - 3b - 3c) kJ/mol
Jadi kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah (a - 3b - 3c).
8. Suatu sampel sukrosa yg massanya 0,2165 g
dibakar di dalam kalorimeter bomb. Setelah rx selesai, ditemukan bhw u/
memperolh suhu yg sama diperlukan tambahan listrik sebesar 2082, 3 J
a. Kalor pembakaran sukrosa ... ?
b. Kapasitas kalor kalorimeter, Jika suhu meningkat 1,743 drjt C?
a. Kalor pembakaran sukrosa ... ?
b. Kapasitas kalor kalorimeter, Jika suhu meningkat 1,743 drjt C?
Jawaban
1a. reaksi pembakaran
sukrosa:
C12H22O11 + 12O2 ---> 12CO2 + 11H2O
Maka kalor pembakaran sukrosa, ∆Hc
= 12∆Hf CO2 + 11∆Hf H2O - ∆Hf C12H22O11
= x kJ/mol
Karena sukrosa yg dibakar 0,2165 g, maka mol nya
= 0,2165/342
= y mol
maka
∆Hc = x kJ/mol * y mol = xy kJ
1b. C = Q/∆T = 2082,3 J/1,743 drjt C = ... J/drjt C
C12H22O11 + 12O2 ---> 12CO2 + 11H2O
Maka kalor pembakaran sukrosa, ∆Hc
= 12∆Hf CO2 + 11∆Hf H2O - ∆Hf C12H22O11
= x kJ/mol
Karena sukrosa yg dibakar 0,2165 g, maka mol nya
= 0,2165/342
= y mol
maka
∆Hc = x kJ/mol * y mol = xy kJ
1b. C = Q/∆T = 2082,3 J/1,743 drjt C = ... J/drjt C
9. Perhatikan persamaan termokimia pembakaran
asetilena berikut ini.
2C2H2(g) + 5O2(g) →
4CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = –2600 kJ
a. Tentukanlah
perubahan entalpi pada pembakaran 10 liter asetilena (RTP)?
b. Berapa gram C2H2
harus dibakar untuk memanaskan 1 liter air dari 25ºC hingga tepat mendidih? (H
= 1; C = 12; kalor jenis air = 4,18 J g–1 ºC–1)
Penyelesaian:
Dari persamaan
termokimia dapat ditentukan entalpi pembakaran asetilena:
= = –1300 kJ mol–1
Jumlah mol dalam 10
liter C2H2 (RTP) = = mol
Kalor pembakaran 10
liter asetilena (RTP) = mol × (–1300 kJ mol–1) = –541,67 kJ
Kalor yang diperlukan
untuk memanaskan 1 liter (=100 g) dari 25 ºC hingga 100 ºC adalah
Q = m c ∆t = 1000 g ×
4,18 J g–1 ºC–1 (100 – 75)ºC = 313,5 kJ.
Diketahui kalor
pembakaran C2H2 = –1300 kJ mol–1.
Jadi, jumlah mol C2H2
yang harus dibakar untuk memperoleh kalor sebanyak 313,5 kJ adalah = 0,24
mol.Massa 0,24 mol C2H2 = 0,24 mol × 26 g mol–1 = 6,24 g.
10. Delta Hc (pembakaran) SO2 persamaannya gimana?
S02(g) + O2(g) ---> ___________?
S02(g) + O2(g) ---> ___________?
Jawaban :
2 SO2(g) + O2(g) -->
2 SO3(g)
Untuk nilai delta Hc, anda bisa mendapatkannya dari:
2 x [∆ Hf] SO3 - 2x [∆Hf] SO2
Untuk nilai delta Hc, anda bisa mendapatkannya dari:
2 x [∆ Hf] SO3 - 2x [∆Hf] SO2
11. Definisi entropi menurut termokimia?
Jawaban :
Entropi adalah ukuran
ketidakteraturan sistem atau secara sederhana bisa dikatakan sebagai derajat
ketidakberaturan atau derajat kehancuran.
12. Berdasarkan data energi ikatan, tentukanlah
perubahan entalpi reaksi berikut:
CH3±CHO(g)
+ H2(g) CH3±CH2OH(g)
Ikatan
Energi (kJ mol±1)
C
± C 348
C
± H 413
C
= O 799
C
± O 358
H
± H 436
O
± H 463
Jawaban :
Reaksi
di atas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih terurai sebagai berikut:
Ikatan
yang putus: Ikatan yang terbentuk
1
mol C=O : 799 kJ 1 mol ™C±O : 358 kJ
1
mol H±H : 436 kJ 1 mol O±H : 463 kJ
Jumlah
: 1235 kJ 1 mol C±H : 413 kJ
Jumlah
: 1234 kJ
∆H reaksi = ™energi ikatan
yang putrus ±™energi ikatan yang terbentuk = 1235 kJ ± 1234 kJ = 1 Kj
13. Diketahui:
Mg(s)
+ 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) ∆H
= ±467 kJ................. (1)
MgO(s)
+ 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2O(l) ∆H
= ±151 kJ............... (2)
Selain
itu juga diketahui entalpi pembentukan air, H2O(l) = ±286 kJ mol±1
Berdasarkan
data tersebut, tentukanlah entalpi pembentukan MgO(s) !
Jawaban
:
MgCl2(aq)
+ H2O(l) MgO(s) + 2HCl(aq) ∆H
= +151 kJ.............. (±2)
Mg(s)
+ 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) ∆H
= ±467 kJ.............. (1)
H2(g)
+ ½O2(g) H2O(l) ∆H
= ±286 kJ.................. (3)
Mg(s)
+ ½O2(g) MgO(s) ∆H = ±602 kJ
Jadi,
entalpi pembentukan MgO adalah ±602 kJ mol±1
14. Diketahui entalpi pembentukan CH4(g) = ±75
kJ mol±1; CO2(g) = ±393,5 kJ mol±1 dan H2O(l) = ±286 kJ mol±1. Tentukan jumlah kalor
yang dihasilkan pada pembakaran sempurna !
Jawaban
:
CH4(g)
+ 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)
∆ Hreaksi = ∆Hfº(produk) ± ∆Hfº(pereaksi)
=
{∆Hfº(CO2) + 2 × ∆Hfº(H2O)} ± {∆H
fº(CH4) + ∆Hfº(2 × O2)}
=
{±393,5 + (2 × ±286)} ± {±75 + 2 × 0}
=
±890 kJ
Jadi, ∆H pembakaran metana adalah ±890,5 kJ mol±1
15. Perhatikan persamaan termokimia pembakaran
asetilena berikut ini.
2C2H2(g)
+ 5O2(g) à 4CO2(g) + 2H2O(l) ∆H
= ±2600 kJ
a.
Tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 10 liter asetilena (RTP)?
b.
Berapa gram C2H2 harus dibakar untuk memanaskan 1 liter air dari 25ºC hingga
tepat mendidih? (H = 1; C = 12; kalor jenis air = 4,18 J g±1 ºC±1)
Jawaban
:
Jumlah
mol dalam 10 liter C2H2 (RTP) = = mol
Kalor
pembakaran 10 liter asetilena (RTP) = mol × (±1300 kJ mol±1) = ±541,67 kJ
Kalor
yang diperlukan untuk memanaskan 1 liter (=100 g) dari 25 ºC hingga 100 ºC
adalah
Q
= m c ∆t = 1000 g × 4,18 J g±1
ºC±1 (100 ± 75)ºC = 313,5 kJ
C2H2
= ±1300 kJ mol±1.
Jadi,
jumlah mol C2H2 yang harus dibakar untuk memperoleh kalor sebanyak 313,5 kJ
adalah = 0,24 mol.
Massa
0,24 mol C2H2 = 0,24 mol × 26 g mol±1 = 6,24 g
16. Dalam reaksi kesetimbangan :
2 SO2 (g)
+ O2 ↔ 2 SO3(g)
Kp = 1,0 x 10-9 pada
1030 oC.
Jika mula-mula mol
oksigen = mol sulfurdioksida, maka pernyataan yang benar si saat kesetimbangan
pada volume tetap dan suhu 1030 oC adalah ?
Penyelesaian
2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g)
m a mol a mol
v
s
Volume tetap → tekanan tetap
Kp = Kc (RT)2-(2+1)
1.10-9=Kc (0,082.1303)-1
Kc = 10-9. (0,082.1303)-1
= 10-9.106,846
Jadi, Kc > Kp
2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g)
m a mol a mol
v
s
Volume tetap → tekanan tetap
Kp = Kc (RT)2-(2+1)
1.10-9=Kc (0,082.1303)-1
Kc = 10-9. (0,082.1303)-1
= 10-9.106,846
Jadi, Kc > Kp
17. Diantara pernyataan-pernyataan mengenai katalis di bawah
ini manakah yang benar ?
1. Kecepatan
reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi katalis
2. Bagi
reaksi reversible katalis mempercepat baik reaksi maju maupun reaksi balik
3. Suatu
reaksi yang pada kondisi terentu tidak spontan, akan menjadi spontan bila
ditambahkan katalis
4. Unsur-unsur
transisi banyak digunakan dalam katalis heterogen
Penyelesaian
Sifat katalis :
• Kecepatan
reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi pereaksi, tidak tergantung pada
katalis
• Bagi
reaksi reversible katalis mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri
• Katalis
tidak dapat mengubah reaksi tidak spontan menjadi spontan
• Unsur
transisi (Fe, Ni, Pt) sering digunakan sebagai katalis
18. Dari reaksi N2O4(g) 2NO2(g)
diketahui Kp pada 600 oC dan pada 1.000 oC
berturut-turut adalah 1,8 x 104 dan 2,8 x 104. Dapat
disimpulkan bahwa
1.
Tekanan parsial NO2 akan meningkat jika suhu dinaikkan.
2.
∆H > 0
3.
Peningkatan tekanan total campuran gas dalam kesetimbngan akan menurunkan kadar
NO2
4.
Kp = Kc
Penyelesaian
Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat.
Jika suhu naik, Kp juga membesar maka reaksinya bersifat endoterm (∆H > 0)
Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil ( ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya kadar N2O4 meningkat.
Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat.
Jika suhu naik, Kp juga membesar maka reaksinya bersifat endoterm (∆H > 0)
Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil ( ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya kadar N2O4 meningkat.
∆n = 2-1 =1,
sehingga
Kp =Kc x R x T
Kp =Kc x R x T
19. Dalam satu tempat tertutup, berlangsung reaksi kesetimbangan :
PCl5(g) PCl3(g)
+ Cl2(g)
Dengan harga tetapan
kesetimbangan KC pada temperatur T. Bila volume diperkecil, dengan tetap
menjaga suhu tetap, maka beberapa hal berikut akan diamati.
a.
Jumlah mol PCl3 berkurang
b.
Jumlah mol PCl5 bertambah
c.
Harga KC tak berubah
d.
Jumlah mol Cl2 tak berubah
Penyelesaian : a
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas volumenya diperkecil, maka :
Reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5 bertambah.
Pada suhu tetap, harga KC tetap.
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas volumenya diperkecil, maka :
Reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5 bertambah.
Pada suhu tetap, harga KC tetap.
20. Perhatikan reaksi kesetimbangan,
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ↔ Ag(s) + Fe3+(aq) ∆H = - 65,7 kJ
Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil dengan cara :
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ↔ Ag(s) + Fe3+(aq) ∆H = - 65,7 kJ
Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil dengan cara :
Penyelesaian
Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJ
Reaksi kesetimbangan di atas merupakan kesetimbangan heterogen yang berlangsung secara eksoterm ke arah kanan dan berlangsung endoterm ke arah kiri.
K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+] dan [Fe2+].
[Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan menaikkan suhu.
Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJ
Reaksi kesetimbangan di atas merupakan kesetimbangan heterogen yang berlangsung secara eksoterm ke arah kanan dan berlangsung endoterm ke arah kiri.
K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+] dan [Fe2+].
[Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan menaikkan suhu.
21. Etilena dapat dihasilkan dari etana dengan cara pemanasan dan
dengan penambahan katalis sesuai dengan reaksi :
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆ H = +138 kJ.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika;
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆ H = +138 kJ.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika;
Penyelesaian
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆H = + 138 kJ
Kesetimbangan di atas berlangsung secara endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆H = + 138 kJ
Kesetimbangan di atas berlangsung secara endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika
Suhu diturunkan
Ditambahkan H2 pada campuran reaksi.
Volum campuran diperkecil.
Ditambahkan H2 pada campuran reaksi.
Volum campuran diperkecil.
22. Diketahui ∆Hof dari CO (g) = - 110,5
kJ/mol dan ∆Hof dari CH3OH (l) = -238,6 kJ/mol
dari reaksi kesetimbangan:
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l)
Dapat dikatakan bahwa :
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l)
Dapat dikatakan bahwa :
Penyelesaian
CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l)
∆Ho reaksi = ∆Hof produk - ∆Hof pereaksi.
∆Ho reaksi = (∆ Hof CH3OH) – (∆ Hof CO2 + ∆ Hof H2)
∆Ho reaksi = - 238,6 + 110,5 – 0 kJ/mol
∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) ∆H = - 128,1 kJ/mol
∆H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung secara endoterm.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri, akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang.
CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l)
∆Ho reaksi = ∆Hof produk - ∆Hof pereaksi.
∆Ho reaksi = (∆ Hof CH3OH) – (∆ Hof CO2 + ∆ Hof H2)
∆Ho reaksi = - 238,6 + 110,5 – 0 kJ/mol
∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) ∆H = - 128,1 kJ/mol
∆H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung secara endoterm.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri, akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang.
23. Dimisalkan, A yang dicampurkan = x mol
A(g) + B (g) ↔ C(g)
Keadaan awal x mol 3 mol -
Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol
Keadaan setimbang (x-1) mol 2 mol 1 mol
A(g) + B (g) ↔ C(g)
Keadaan awal x mol 3 mol -
Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol
Keadaan setimbang (x-1) mol 2 mol 1 mol
Penyelesaian
Jadi, zat A yang harus
dicampurkan sebanyak 5 mol.
0 komentar:
Posting Komentar